Category Archives: Politik News

PPP: Jangan Gunakan Tarawih untuk Kampanye Terselubung


 

Salat Tarawih di sebuah masjid di Makassar, Sulawesi Selatan.

Salat Tarawih di sebuah masjid di Makassar, Sulawesi Selatan. (FOTO ANTARA/Yusran Ucang)

VIVAnews – Partai Persatuan Pembangunan mengingatkan kedua kubu calon presiden untuk tidak melakukan kampanye hitam memasuki bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi.

“Mari kita kembangkan kampanye yang sportif dan fair dengan memberikan pendidikan kepada rakyat mengenai keunggulan masing-masing capres. Dengan demikian, rakyat akan tahu karakter pemimpinnya,” kata Sekretaris Jenderal PPP M. Romahurmuziy, Rabu 25 Juni 2014.

Menghindari kampanye hitam, kata cucu mantan Menteri Agama Muhammad Wahib Wahab itu, merupakan penghormatan terhadap bulan Ramadan.

Romahurmuziy juga meminta tim pemenangan kedua capres memegang teguh aturan Komisi Pemilihan Umum bahwa kampanye hanya dilakukan mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Jangan sampai ada kampanye di malam hari, termasuk di tempat-tempat ibadah.

“Tidak boleh ada kampanye terselubung dengan memanfaatkan salat tarawih. Tapi, kalau capres atau cawapres melakukan safari tarawih, itu bukan masuk kategori kampanye, namun bagian dari siar,” kata pria yang akrab disapa Romi itu.

Romi berpendapat, tak perlu ada pengawasan terhadap khotbah yang menyertai salat tarawih di masjid-masjid selama Ramadan. “Tarawih tidak perlu diawasi. Jumlah masjid di Indonesia lebih banyak dari petugas Panitia Pengawas Pemilu tingkat kecamatan yang anggotanya hanya 2-3 orang,” ujar Ketua Komisi IV DPR itu. (art)

sumber : http://politik.news.viva.co.id/news/read/515760-ppp–jangan-gunakan-tarawih-untuk-kampanye-terselubung


Joko Widodo saat salat di salah satu masjid di Jakarta, Mei 2014.

dJoko Widodo mengusulkan waktu debat calon presiden tahap keempat yang jatuh pada Minggu, 29 Juni 2014, disesuaikan dengan jadwal salat Tarawih. Ini karena pada hari itu umat Islam telah memasuki ibadah bulan Ramadan.

“Tarawih nomor satu, presiden nomor dua. Makanya debat mestinya dilaksanakan setelah salat Tarawih saja,” kata Joko Widodo, Rabu 25 Juni 2014. Dengan demikian, penonton Muslim pun bisa salat Tarawih dulu sebelum menonton debat.

Debat capres-cawapres biasanya dimulai pukul 20.00 WIB. Namun, pada jam itu selama bulan Ramadan, umat Islam masih melakukan ibadah salat Tarawih di masjid-masjid.

Menurut Joko Widodo, waktu yang pas untuk memulai debat capres-cawapres yakni pukul 20.30 atau 21.00 WIB. Dengan demikian, ibadah yang nomor satu bagi Muslim tak terganggu. Terlebih, peserta debat dan timnya pun mayoritas umat Islam.
g

Meski salat Tarawih sesungguhnya bisa dilakukan lebih malam, kata Joko Widodo, umat Islam di Indonesia sejak dulu telah terbiasa melakukan salat Tarawih tepat usai salat Isya, yakni pukul 19.00 WIB. “Makanya lebih baik waktu debat saja yang digeser,” ujar mantan wali kota Solo itu.

Debat putaran keempat tanggal 29 Juni nanti sesungguhnya merupakan debat calon wakil presiden, bukan capres. Pesertanya ialah Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla. Debat itu akan mengambil tema Pembangunan Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. (art)

ssumber : http://politik.news.viva.co.id/news/read/515769-joko-widodo-usul-debat-capres-keempat-digelar-usai-tarawih

 


Bentrok simpatisan PDIP dan PPP di Yogya, 24 Juni 2014.

v Calon presiden Joko Widodo menyayangkan bentrokan antara pendukungnya dan pendukung Prabowo Subianto di Ngampilan, Ngabean, Yogyakarta, 24 Juni 2014. Dalam peristiwa itu, massa Joko Widodo berasal dari simpatisan PDI Perjuangan, sedangkan massa Prabowo berasal dari Partai Persatuan Pembangunan.

sumber : http://politik.news.viva.co.id/news/read/515784-massa-2-capres-bentrok–joko-widodo-minta-jangan-anarki

Joko Widodo pun mengingatkan kepada pendukungnya untuk tidak berbuat anarki. “Politik itu kegembiraan. Pilpres pun harusnya menjadi kegembiraan politik. Jangan sampai kampanye jadi sesuatu yang menakutkan,” kata capres nomor urut 2 itu, Rabu 25 Juni 2014.

Meski tak ada korban jiwa atau luka dalam bentrokan di Yogya itu, Joko Widodo meminta simpatisannya untuk tak melakukan lagi kampanye dengan bumbu anarkisme yang akibatnya merugikan masyarakat. Ia ingin pendukungnya menjadi agen edukasi politik bagi masyarakat, bukan malah berbuat onar.

“Itu meresahkan. Ajarilah rakyat kita dengan cara intelek, mencerdaskan, dan menggembirakan. Saya selalu pesan pada kader dan relawan agar santun karena budaya kita bukan budaya kekerasan,” kata mantan Wali Kota Solo itu.

Joko Widodo juga meminta aparat keamanan bertindak tegas terhadap para simpatisan yang berlaku anarki. Ia berharap kasus bentrokan antarpendukung di Yogya tersebut segera diselesaikan dan tidak terulang lagi.

Tawuran yang melibatkan massa Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla terjadi di dua lokasi berbeda. Pertama di Jalan Bantul Kweni Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Ketika itu simpatisan Prabowo dari arah selatan akan pulang ke arah kota Yogyakarta usai menghadiri kampanye di Lapangan Cepit, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon.

Saat rombongan dengan sepada motor melintas di depan Bengkel Las Adi Haskar Jalan Bantul, mereka tiba-tiba dilempari oleh warga dengan batu. Akibatnya, massa pendukung Prabowo menyerang balik menggunakan batu. Warga yang melakukan pelemparan batu pun melarikan diri.

Petugas polisi yang datang ke lokasi kemudian langsung menghentikan aksi saling lempar batu itu dan meminta rombongan pendukung Prabowo untuk meneruskan perjalanan.

Aksi saling lempar batu juga terjadi perempatan Ngabean, Yogya, yang merupakan daerah basis PDIP dan PPP. Syukurlah petugas polisi sigap dan berhasil menghalau massa.

 

Pilpres di Luar Negeri Digelar Lebih Awal, 4-6 Juli


Ketua KPU memberangkatkan surat suara pemilu ke luar negeri.

Jadwal pemungutan suara untuk Pemilihan Umum Presiden RI di luar negeri berbeda dengan di dalam negeri. Pemungutan suara di luar negeri digelar lebih awal, yakni menjelang dan saat libur akhir pekan –hari Jumat, Sabtu, Minggu tanggal 4, 5, dan 6 Juli 2014.

“Aturannya tetap, pemungutan suara dari jam 08.00 sampai 18.00 waktu setempat,” kata anggota Komisi Pemilihan Umum Ferry Kurnia Rizkiyansyah.

Anggota Badan Pengawas Pemilu Nelson Simanjuntak menyatakan, libur akhir pekan dipilih sebagai waktu pemungutan suara di luar negeri agar memudahkan masyarakat Indonesia di sana. “Orang-orang di luar negeri kan sedikit tidak bisa santai seperti di sini,” ujarnya.

Teknis pemungutan suara di luar negeri pun agak berbeda. Bila di Indonesia masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) yang telah didirikan di berbagai lokasi, di luar negeri selain menggunakan TPS juga ada model dropbox dan pos.

Dari ketiga cara itu, model dropbox dianggap paling rawan kecurangan. “Cara kerja dropbox kan surat suara dikirimkan sesuai dengan DPT (daftar pemilih tetap) di tempat pemilih terkonsentrasi. Nah, itu didrop saja dulu, sehingga tidak menjamin bahwa yang memberikan suara itu si pemilih,” kata Nelson.

Untuk mengantisipasi kecurangan, Bawaslu pun melakukan supervisi soal perubahan dari sistem dropbox. “Misalnya nanti di Johor Baru, Malaysia, dropbox akan dilakukan seperti TPS keliling. Jadi surat suara dan kotak suara dibawa pakai mobil ke tempat-tempat di mana penduduk terkonsentrasi dan sudah terdata dalam DPT,” ujar Nelson.

Nantinya dua petugas KPU dan satu pengawas pemilu akan mengawasi masing-masing dropbox atau TPS keliling itu.

sumber : http://politik.news.viva.co.id/news/read/515796-pilpres-di-luar-negeri-digelar-lebih-awal–4-6-juli